Rabu, 05 November 2008

Serat Djoko Lodang

SERAT JOKO LODANG

Gambuh
1.
Jaka Lodang gumandhul
Praptaning ngethengkrang sru muwusEling-eling pasthi karsaning Hyang WidhiGunung mendhak jurang mbrenjulIngusir praja prang kasor
Joko Lodang datang berayun-ayun diantara dahan-dahan pohonkemudian duduk tanpa kesopanan dan berkata dengan keras.Ingat-ingatlah sudah menjadi kehendak Tuhanbahwa gunung-gunung yang tinggi itu akan merendahsedangkan jurang yang curam akan tampil kepermukaan(akan terjadi wolak waliking jaman), karena kalah perang maka akan diusir dari negerinya.
2.
Nanging awya kliru
Sumurupa kanda kang tinamtuNadyan mendak mendaking gunung wis pastiMaksih katon tabetipunBeda lawan jurang gesong
Namun jangan salah terima menguraikan kata-kata ini.Sebab bagaimanapun juga meskipun merendah kalau gunungakan tetap masih terlihat bekasnya.Lain sekali dengan jurang yang curam.
3.
Nadyan bisa mbarenjul
Tanpa tawing enggal jugrugipunKalakone karsaning Hyang wus pinastiYen ngidak sangkalanipunSirna tata estining wong
Jurang yang curam itu meskipun dapat melembung,namun kalau tidak ada tanggulnya sangat rawan dan mudah longsor.(Ket. Karena ini hasil sastra maka tentu saja multi dimensi.Yang dimaksud dengan jurang dan gunung bukanlah pisiktetapi hanyalah sebagai yang dilambangkan).Semuanya yang dituturkan diatas sudah menjadi kehendak Tuhanakan terjadi pada tahun Jawa 1850.(Sirna=0, Tata=5, Esthi=8 dan Wong=1).Tahun Masehi kurang lebih 1919-1920.
Sinom
1.
Sasedyane tanpa dadya
Sacipta-cipta tan polihKang reraton-raton rantasMrih luhur asor pinanggihBebendu gung nekaniKongas ing kanistanipunWong agung nis gungiraSudireng wirang jrih lalisIngkang cilik tan tolih ring cilikira
Waktu itu seluruh kehendaki tidak ada yang terwujud,apa yang dicita-citakan buyar, apa yang dirancang berantakan,segalanya salah perhitungan, ingin menang malah kalah,karena datangnya hukuman (kutukan) yang berat dari Tuhan.Yang tampak hanyalah perbuatan-perbuatan tercela.Orang besar kehilangan kebesarannya, lebih baik tercemar nama daripada mati,sedangkan yang kecil tidak mau mengerti akan keadaannya.
2.
Wong alim-alim pulasan
Njaba putih njero kuningNgulama mangsah maksiatMadat madon minum mainKaji-kaji ambataningDulban kethu putih mamprungWadon nir wadorinaPrabaweng salaka rukmiKabeh-kabeh mung marono tingalira
Banyak orang yang tampaknya alim, tetapi hanyalah semu belaka.Diluar tampak baik tetapi didalamnya tidak.Banyak ulama berbuat maksiat.Mengerjakan madat, madon minum dan berjudi.Para haji melemparkan ikat kepala hajinya.Orang wanita kehilangan kewanitaannya karena terkena pengaruh harta benda.Semua saja waktu itu hanya harta bendalah yang menjadi tujuan.
3.
Para sudagar ingargya
Jroning jaman keneng sarikMarmane saisiningratSangsarane saya mencitNir sad estining uripIku ta sengkalanipunPantoging nandang sudraYen wus tobat tanpa mosikSru nalangsa narima ngandel ing suksma
Hanya harta bendalah yang dihormati pada jaman tersebut.Oleh karena itu seluruh isi dunia penderitaan kesengsaraannya makin menjadi-jadi.Tahun Jawa menunjuk tahun 1860 (Nir=0, Sad=6, Esthining=8, Urip=1).Tahun Masehi kurang lebih tahun 1930.Penghabisan penderitaan bila semua sudah mulai bertobat dan menyerahkan dirikepada kekuasaan Tuhan seru sekalian alam.
Megatruh1. Mbok Parawan sangga wang duhkiteng kalbu
Jaka Lodang nabda malihNanging ana marmanipunIng waca kang wus pinesthiEstinen murih kelakon
Mendengar segalanya itu Mbok Perawan merasa sedih.Kemudian Joko Lodang berkata lagi :“Tetapi ketahuilah bahwa ada hukum sebab musabab,didalam ramalan yang sudah ditentukan haruslah diusahakan supayasegera dan dapat terjadi “.
2.
Sangkalane maksih nunggal jamanipun
Neng sajroning madya akirWiku Sapta ngesthi RatuAdil parimarmeng dasihIng kono kersaning Manon
Jamannya masih sama pada akhir pertengahan jaman.Tahun Jawa 1877 (Wiku=7, Sapta=7, Ngesthi=8, Ratu=1).Bertepatan dengan tahun Masehi 1945.Akan ada keadilan antara sesama manusia. Itu sudah menjadi kehendak Tuhan.
4.
Tinemune wong ngantuk anemu kethuk
Malenuk samargi-margiMarmane bungah kang nemuMarga jroning kethuk isiKencana sesotya abyor
Diwaktu itulah seolah-olah orang yang mengantuk mendapat kethuk (gong kecil)yang berada banyak dijalan.Yang mendapat gembira hatinya sebab didalam benda tersebutisinya tidak lain emas dan kencana.

Tidak ada komentar: